A reassuring kiss.

Asmaraloka.
2 min readMay 2, 2023

--

Suara kecipak dari bibir serta lidah yang bertaut terdengar nyaring dari ruangan berukuran lima belas meter persegi. Erangan pun tak terelakkan saat salah satu dari keduanya menyesap bibir bawah bergantian.

Jemari kurus dengan kulit pucat tampak meremat kencang kemeja lawannya, memintanya menyudahi ciuman mereka sebab sudah kehabisan pasokan oksigen dalam dadanya. Tautannya terurai, menyisakan benang saliva tipis di bibir keduanya. Nafasnya terengah, meraup oksigen sebanyak—sebisa yang dimampu. Tatapan keduanya menyayu, terlihat menginginkan lebih dari kegiatan mereka sebelumnya. Membuat atmosfer di dalam ruangan terasa panas; bergairah.

I love you.” serunya, membuat si manis yang berada di pangkuannya tersenyum begitu lebar, matanya tertutup; melengkung seperti bulan sabit yang nampak begitu indah di malam hari.

Tersipu malu si manis, padahal ini bukan pertama kalinya ia mendengar ungkapan dari pria yang sibuk membelai punggungnya itu. Yang anehnya, kali ini mampu menghantarkan ribuan kupu-kupu berterbangan bebas di dalam perutnya.

Sejenak ia berpikir, mungkin ini saatnya ia membalas apa yang sudah diberikan oleh pria yang berada dalam rengkuhannya sekarang, mungkin sudah saatnya ia mengatakan apa yang menjadi penyebab gemuruh di hatinya, penyebab kupu-kupu berterbangan di perutnya, juga penyebab ia kembali mempercayai apa itu yang sering disebut cinta.

Tekatnya sudah bulat, si manis pemilik mata layaknya rubah ini akan memberanikan diri hari ini. Ia jatuhkan kecupan tepat pada mole yang bertengger apik di atas hidung prianya. Membuat sang empu menarik kedua sudut bibirnya, memperlihatkan gigi taringnya yang membuat senyumnya terlihat begitu manis, pula terlihat seperti puppy yang kesenangan karena mendapatkan snack. Menggemaskan.

“Igu… I love you too.”

“Wonu???”

“Hehehehe. Sekarang udah resmi pacaran yay!”

Si manis yang sedang berada di pangkuannya melonjak dengan girangnya, kedua tangannya bertepuk kecil, membuat Mingyu terkekeh, kenapa jadi dia yang lebih senang? Harusnya aku, pikirnya.

“Igu, maaf karena buat Igu nunggu lama, ya? Aku habis bertapa dan baru dapat jawabannya!”

Usapan lembut pada surainya membuat Wonwoo mendusal pada leher Mingyu, perasannya membuncah menerima afeksi-afeksi kecil seperti ini.

“Nggak masalah, cantik. Yang penting kamu sekarang punyaku, officially.”

“Hehehehe kiss?”

“God… I can’t handle this cuteness.”

--

--

Asmaraloka.
Asmaraloka.

Written by Asmaraloka.

Imajinasi yang tertuang menjadi kata; menyatu membentuk sebuah cerita. Apa yang ada di sini, jangan diambil hati, ya?

No responses yet